Pada sisi lain budaya menetapkan norma-norma (komunikasi) yang dianggap sesuai untuk kelompok tertentu. II.3.3 Dimensi-dimensi Komunikasi Antarbudaya . Untuk mencari kejelasan dan mengintegrasikan berbagai konseptualisasi tentang komunikasi antarbudaya, ada tiga dimensi yang perlu kita perhatikan. 1.2.3. Komunikasi Antar Budaya . Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda bisa beda ras, etnik, atau sosiol ekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini. Budaya dan komunikasi tidak . dapat dipisahkan oleh karena budaya tidak hanya menentukan siapa berbicara kata “ dim ensi ”, yang mana dimensi dalam gegar budaya sendiri merupakan tingkatan atau . Komunikasi Antar Budaya pada Mahasiswa FISIP UNSRAT. Jurnal Acta . Diurna, 2 (3), 1 Perbedaan antar waktu ini jelas akan memengaruhi tingkat keefektifan komunikasi. Tanpa pemahaman perbedaan waktu ini kesalahpahaman antarpribadi bisa terjadi. Seorang eksekutif Amerika di New York yang menelepon rekan bisnisnya di Belanda pukul 10.30 atau 11.00 waktu New York boleh jadi tidak akan mendapat respon positif karena saat itu di
Besarnya pengaruh atau kekuatan pengaruh komunikasi antarbudaya dan hubungan yang harmonis siswa Pribumi dan siswa Tionghoa di SMA Harapan Mandiri adalah 22%. Hasil yang didapat ini menunjukan pengaruh yang cukup berarti. Sisanya 78% dipengaruhi oleh faktor lain di luar komunikasi antarbudaya. Atau secara sederhana dapat diatikan bahwa hubungan
Komunikasi didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu: 1. Pengirim pesan (komunikator). 2. Penerima pesan (komunikan). 3. Pesan itu sendiri. Menurut (Pratminingsih, 2006). Komunikasi sering dihubungkan dengan kata Latin communis yang artinya sama. Teori negosiasi wajah. (Dialihkan dari Teori Negosiasi Wajah) Face-negotiation theory adalah teori pertama yang diusulkan oleh Brown dan Levinson (1978) untuk memahami bagaimana orang-orang dari budaya yang berbeda mengelola hubungan dan perbedaan pendapat. Teori ini berpendapat "wajah", atau citra diri, sebagai fenomena universal yang meliputi HEBmp.